-->

Ad Unit (Iklan) BIG

11 Obat Batuk Untuk Ibu Hamil Aman Konsumsi

Obat Batuk Untuk Ibu Hamil. Kehamilan adalah masa yang ditunggu-tunggu oleh pasutri dan kedua mertua. Bagaimana tidak, dengan kehadiran anggota keluarga baru maka suasana rumah akan ramai dan pasangan suami istri dapat melepaskan rasa bosannya dengan bermain bersama sang buah hati.

Tidak jarang ketika hamil sang suami menjadi over protective akan kesehatan istrinya yang tengah mengandung. Memang hal tersebut wajib dilakukan sebab kehamilan adalah masa-masa di mana tubuh rentan terhadap penyakit.

Seorang wanita hamil akan membagi sistem imunnya untuk calon buah hati yang masih berkembang di dalam rahim. Jika tubuh kekurangan nutrisi, asupan cairan, dan kurang istirahat maka tidak heran daya tahan tubuh menurun, sehingga menyebabkan infeksi saluran napas.

Penyakit yang kerap dialami oleh ibu hamil adalah batuk. Saat batuk menyerang (apapun jenisnya), seorang ibu dilanda rasa bingung untuk minum obat apa. Pasalnya, tidak semua obat batuk aman untuk ibu hamil. 

Jika Anda sedang merasakan hal itu sekarang ini, mintalah suami bertanya ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan perihal obat batuk untuk ibu hamil yang tidak membahayakan kondisi janin. 

Obat Batuk Untuk Ibu Hamil

Hasil pantauan penulis dari beberapa situs yang melayani konsultasi online tentang kesehatan bumil, ditemukan satu jawaban yang kiranya bermanfaat bagi Anda.

Tidak ada obat yang 100% aman untuk kehamilan. US Food and Drug Administration (FDA) telah melakukan pengujian beberapa jenis obat terhadap hewan dan menemukan adanya efek terhadap janin hewan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa tidak semua obat baik dikonsumsi oleh ibu hamil, meski pengujian tidak melibatkan manusia secara langsung.

Obat batuk dan pilek yang cukup aman dikonsumsi ibu hamil adalah yang mengandung ekspektoran (pengencer dahak), seperti guaifenesin (GG), natrium sitrat, kalsium iodida, amonium klorida, gliserol iodinasi, ipecac, kalium guaiacolsulfonate, dan kalium iodida. Semuanya merupakan obat kombinasi yang juga mengandung antihistamin, dekongestan, antitusif, dan analgesik.

Sesekali dalam konsumsi obat batuk pilek saat hamil tidak menimbulkan pengaruh besar yang membahayakan bagi janin atau bayi yang akan lahir. Tetapi, apabila dosis yang digunakan cukup tinggi dan pemakaian lama, risiko terjadinya efek buruk pada ibu hamil maupun janin meningkat beberapa level.

Berikut ini jenis obat batuk untuk ibu hamil yang aman dikonsumsi menurut Mediskus:
  • Acetaminophen atau parasetamol - Kandungan parasetamol pada obat batuk tidak terbukti mengakibatkan bayi lahir cacat, sehingga dikategorikan sebagai obat batuk yang aman bagi wanita hamil.
  • Antihistamin - Obat dengan kandungan ini juga termasuk aman dikonsumsi selama kehamilan.
  • Kafein - Studi yang secara langsung melibatkan pengujian terhadap manusia tidak mengakibatkan cacat lahir, sehingga aman bagi ibu hamil Namun, studi pada hewan justru menimbulkan hasil kecacatan lahir jika dosis yang digunakan sangat besar (setara dengan 12 sampai 24 cangkir kopi sehari).
  • Pseudoefedrin - Studi pada hewan menunjukkan bayi tidak mengalami cacat lahir, hanya saja terjadi kelainan pada berat badan yang di bawah rata-rata, begitupula dengan panjang dan laju pembentukan tulang janin hewan bilamana diberikan dosis tinggi. Sementara untuk ibu hamil, boleh dikonsumsi untuk waktu singkat.


Cara Mengobati Batuk Saat Hamil

Obat Batuk Untuk Ibu Hamil
(c) Oohs n Coos
Berikut ini cara mengobati batuk saat hamil, baik menurut anjuran dokter atau dengan melaksanakan tindakan untuk meredakan batuk.

1. Madu dan peppermint
Dikutip dari hasil e-konsultasi seorang pria (suami) bernama Hendra pada situs KlikDokter, dirinya telah mendapat respon berupa jawaban langsung dari sang dokter. 

Minum madu yang dikombinasikan dengan peppermint yang kemudian diseduh dengan air hangat dan mentol dapat meringankan batuk, tulis dr. Widi Asrining Puri (Anggota Tim Medis Klikdokter)

Obat batuk ini memang terbukti membantu menyembuhkan batuk dalam waktu singkat tanpa memberi efek samping setelah konsumsi. Orang-orang Jawa atau pedesaan sudah tahu betul resep dari obat batuk ini.

2. Perbanyak cairan
Setelah Anda konsumsi obat batuk untuk ibu hamil dari madu dan peppermint, lakukan upaya tambahan untuk mempercepat proses pemulihan infeksi saluran pernapasan.

Anda bisa memulainya dengan memperbanyak konsumsi cairan (air putih). Pasokan cairan yang Anda penuhi akan digunakan tubuh untuk melancarkan metabolisme dan juga membantu perkembangan janin (membagi cairan dengan sang buah hati).

Pilihlah air hangat agar tidak memperburuk kondisi batuk dan pilek yang sedang Anda alami.

3. Menghirup uap panas
Pengobatan batuk dengan cara tradisional ini bisa dijadikan andalan jika lain waktu Anda mengalami batuk lagi.

Bagaimana caranya?
  1. Didihkan air secukupnya, kemudian tuang dalam wadah penampung.
  2. Letakkan wajah Anda sekitar 30 cm di atas wadah yang airnya baru saja mendidih, kemudian hirup uap panas yang dihasilkan. Pada proses ini sebelumnya tutupi kepala dengan handuk.
  3. Lakukan selama beberapa menit hingga merasakan perubahan yang lebih baik pada saluran pernapasan.

Cara ini cukup efektif dalam mengobati pilek, hidung tersumbat, hidung tersumbat dan membuat pernapasan menjadi lebih rileks dan nyaman.

4. Perbanyak jam istirahat
Bukan istirahat total yang diperlukan melainkan pencukupan jam istirahat.

Karena mengetahui bahwa hamil adalah masa yang penting, maka calon ibu harus betul-betul memperhatikan kondisi kesehatan tubuhnya.

Batuk dan pilek secara langsung memberi dampak negatif pada penurunan daya tahan tubuh. Ketika tubuh bekerja membasmi virus atau bakteri penyebab batuk dengan kondisi imun yang sedang menurun, cara terbaik untuk membantunya adalah memperbanyak jam istirahat agar imunitas meningkat.

5. Keluarkan dahak ketika batuk
Minumlah obat batuk yang mengandung ekspektoran untuk membantu mengencerkan dahak.

Setelah batuk, usahakan untuk mengeluarkan lendir atau dahak kental bagaimanapun caranya. Apabila dahak dibiarkan terus menumpuk dalam saluran pernapasan, dikhawatirkan terjadi masalah lain mengetahui dahak merupakan alat bantu untuk mengeluarkan bakteri dan kotoran yang membahayakan tubuh.

6. Santai di rumah
Jangan perbanyak aktivitas tidak penting ketika hamil, seperti keluar rumah, terlebih saat mengalami batuk-batuk.

Anda buat suasana di rumah senyaman mungkin untuk digunakan bersantai. Mengistirahatkan tubuh di rumah atau mengurangi aktivitas fisik ketika hamil sangat diperlukan, terutama ketika diterpa masalah batuk dan pilek (flu).

7. Cukupi kebutuhan vitamin C
Nama ilmiah dari vitamin C adalah asam askorbat. Merupakan vitamin yang bekerja sebagai antioksidan penting bagi ibu hamil untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan menangkal radikal bebas. 

Beberapa makanan yang menjadi sumber vitamin C adalah jeruk, lemon, dan pepaya. Sebaiknya Anda tanya dulu di forum ibu hamil atau langsung saja kunjungi dokter spesialis kandungan untuk menanyakan buah apa saja yang baik bagi ibu hamil, terutama yang kaya akan vitamin C.

Baru saja Anda mengetahui obat batuk untuk ibu hamil yang aman dikonsumsi. Jika timbul efek samping yang dirasa cukup membahayakan, segera lakukan penanganan medis.

Related Posts

Subscribe Our Newsletter