Selain pada organ vital pria, gatal juga bisa terjadi pada organ kewanitaan. Umumnya situasi ini cenderung tidak berbahaya karena bisa hilang dalam beberapa hari dengan melakukan perawatan teratur. Akan tetapi bila keadaan gatal bertambah parah dan tidak hilang dalam beberapa hari, maka segera lakukan pemeriksaan ke dokter.
Gatal pada organ kewanitaan tidak berbeda dengan organ kemaluan pria. Biasanya disebabkan oleh kelembapan area sekitar sehingga terdapat jamur. Rasa gatal ini sangat mengganggu dan membuat seorang wanita ingin sekali menggaruknya. Namun apabila digaruk akan tampak tidak sopan bila sedang berada di muka umum, juga bisa menyebabkan infeksi atau iritasi. Sementara bila dibiarkan maka rasa gatal itu membuat perasaan tidak nyaman.
Penyebab Gatal Pada Organ Kewanitaan
Gatal pada Miss-V dapat terjadi karena satu atau gabungan dari beberapa penyebab. Untuk memastikan penyebab pastinya, maka diperlukan pemeriksaan oleh dokter untuk mendeteksi kondisi yang menyebabkan organ kewanitaan menjadi gatal. Berkut merupakan beberapa penyebab umum terjadinya gatal pada organ kewanitaan.
Penggunaan Bahan Kimia
Bahan kimia di sini bisa diperoleh dari berbagai benda yang dipakai untuk kebutuhan organ intim. Adapun contohnya bisa seperti kondom, sabun, tisu, pembalut, maupun kondom yang digunakan saat berhubungan. Benda-benda tersebut rata-rata mengandung bahan kimia yang bisa menyebabkan iritasi dan menimbulkan rasa gatal.
Infeksi Jamur (Kandidiasis) Organ Kewanitaan
Penyebab ini juga berlaku untuk gatal pada kemaluan pria. Jamur biasa tumbuh berlebihan pada Miss-V dan vulva. Infeksi ini bisa bertambah besar risikonya apabila wanita sedang memasuki fase kehamilan, aktif berhubungan intim, serta di saat sistem kekebalan tubuhnya menurun. Jamur yang menyebabkan infeksi ini tidak hanya menciptakan rasa gatal, akan tetapi juga menyebabkan Miss-V mengeluarkan cairan kental berwarna putih.
Vaginosis Bakteri
Selain jamur, adapula bakteri pada organ kewanitaan. Bakteri ini ada dua jenis, sehat dan tidak sehat ataupun baik dan tidak baik. Keberadaan bakteri yang baik dan sehat adalah hal normal pada organ kewanitaan. Namun adanya bakteri yang tidak baik alias jahat ini bisa menyebabkan rasa gatal dan menimbulkan infeksi. Selain gatal, ada efek lain dari vaginosis bakteri seperti rasa perih, serta keluar cairan berbau dari Miss-V.
Penyakit Menular Seksual (PMS)
Adanya penyakit seperti herpes, klamidia, trikomoniasis, dan gonor bisa menyebabkan rasa gatal pada organ kemaluan wanita.
Menopause
Di dalam tubuh terdapat hormon yang penting untuk perkembangan seksual dan reproduksi, yaitu hormon estrogen. Terutama untuk wanita, hormon ini sangat penting. Keberadaan hormon ini menciptakan perannya sebagai pengembang ciri-ciri atau karakteristik seks sekunder, seperti pertumbuhan payudara, rambut kemaluan, dan rambut ketiak.
Estrogen diperlukan untuk mengatur siklus menstruasi. Tatkala wanita memasuki masa tua, maka akan ada saatnya mengalami menopause. Wanita yang sudah memasuki masa menopause maka membuat kadar estrogen mulai menurun serta terjadi berbagai masalah yang ditimbulkan akibat kekurangan produksi hormon estrogen, seperti proses membangun kembali tulang menjadi lambat dan lebih rentan terhadap osteoporosis.
Hormon estrogen juga berperan dalam koagulasi darah, menjaga ketebalan dan kekuatan dinding Miss-V dan lapisan uretra, pelumasan organ kewanitaan, serta fungsi lain seperti memengaruhi kulit, rambut, selaput lendir, otot-otot panggul, perkembangan otak, dan meningkatkan suasana hati yang kurang baik.
Terkait dengan kemaluan gatal, ketika menopause maka estrogen akan berkurang. Sementara salah satu estrogen adalah membentuk dinding tebal pada Miss-V. Jadi, ketika wanita memasuki fase menopause, maka produksi estrogen sedikit dan menyebabkan dinding Miss-V menipis dan kering. Hal inilah yang menyebabkan iritasi dan gatal. Kondisi ini tidak hanya terjadi pada lansia, tetapi dapat terjadi juga pada wanita laktasi.
Lichen Sklerosis
Lichen sklerosis merupakan kondisi di mana timbul bercak putih pada kulit di sekitar area kewanitaan. Penyakit kulit ini biasa dialami oleh wanita pascamenopause. Selain lichen sklerosis, penyakit eksim juga memiliki peranan dalam memicu gatal pada kemaluan wanita.
Infeksi Cacing Kremi
Adanya cacing kremi membuat Miss-V menjadi gatal, dan ini lebih sering terjadi pada anak-anak.
Penyebab lain yang turut memengaruhi:
- Faktor kejiwaan seperti stres, frustasi, benci terhadap suami, serta kegagalan seksual. Masalah ini harus diatasi dengan meminta bantuan oleh pembibing konseling.
- Adanya gangguan lokal di bagian luar Miss-V seperti ketika terjadi peradangan akibat luka di area eksternal kewanitaan.
- Kutu kudis yang ditularkan oleh pasangan yang menderita penyakit kudisan.
- Kebiasaan memakai pakaian dalam yang ketat atau memakai pakaian yang terbuat dari bahan nylon sehingga menyebabkan alergi.
- Ada tumor yang sedang tumbuh di area kewanitaan.
- Memiliki riwayat terhadap diabetes oleh kencing manis. Untuk memastikan, bersegeralah melakukan tes gula darah.
- Mengalami beberapa masalah kesehatan seperti mengidap TBC, anemia, mengalami kekurangan gizi, serta alergi terhadap makanan dan obat-obatan.
Untuk meredakan rasa gatal, jangan sampai Anda menggaruknya. Lebih baik lakukan perawatan dengan daun sirih. Jenis pengobatan ini tergolong tradisional, namun efektif sekali khasiatnya. Sayangnya, tidak banyak wanita yang mengetahui sebab tergerus modernisasi.
Dengan memakai daun sirih, Anda bisa mengatasi gatal pada organ kemaluan wanita. Cara membuatnya sangat mudah, silakan buat sendiri dengan mengikuti panduan berikut.
- Siapkan daun sirih seperlunya, asam kawak, dan dua gelas air.
- Rebus daun sirih di dalam panci berisikan dua gelas air, lalu tambahkan asam kawak sedikit.
- Tunggu hingga air mendidih, lalu dinginkan.
- Gunakan airnya untuk membasuh organ kewanitaan tiap kali selesai buang air kencing.
Cara Mengatasi Gatal Pada Miss-V
Agar gatal bisa hilang dan tidak lagi datang, Anda bisa melakukan langkah pencegahan. Cara ini juga cocok dilakukan oleh anak-anak maupun remaja putri.
Bagaimana?
- Hindari pemakaian tisu, pembersih, pembalut, atau pantyliner yang memiliki aroma.
- Jagalah selalu kebersihan organ kewanitaan dengan mencucinya sehari sekali. Cukup dengan air biasa dan sabun. Jangan terlalu sering karena bisa membuat Miss-V kering.
- Setelah buang air besar, bersihkan anus dari depan ke belakang, dan bukan sebaliknya.
- Setelah buang air kecil, gunakan tisu dengan arah dari Miss-V ke anus, bukan sebaliknya.
- Gantilah pembalut sesering mungkin, terutama untuk usia remaja dan dewasa.
- Selalu ganti celana dalam waktu 1 x 24 jam. Jangan sampai memakai celana dalam yang sama dua hari berturut-turut bila tidak sedang dalam keadaan yang memungkinkan.
- Gunakan celana dalam berbahan katun karena lebih sehat dari bahan sintesis.
- Pakailah kondom ketika berhubungan intim untuk menghindari penyakit seksual menular.
- Tahan keinginan berhubungan intim ketika Miss-V masih gatal.
- Gantilah pakaian olahraga dan renang sehabis melakukannya.
- Hindari menggaruk Miss-V meskipun terasa gatal, juga kurangi pemakaian rok atau celana yang ketat.
Kesimpulannya agar terhindar dari masalah gatal pada kemaluan wanita, Anda hanya perlu menjaga kebersihan organ intim setiap hari. Jika gatal terjadi berkelanjutan, segera periksakan ke dokter.