-->

Ad Unit (Iklan) BIG

14 Gejala Kolesterol Tinggi yang Sulit Dikenali

Gejala Kolesterol Tinggi. Kolesterol adalah zat lemak yang disebut sebagai lipid dan mempunyai peran penting untuk menjaga tubuh tetap berfungsi secara normal. Diproduksi di dalam hati dan juga dapat diberikan dari beberapa jenis makanan yang dikonsumsi.

Kolesterol diedarkan dalam darah dengan bantuan protein, dan ketika keduanya keduanya sudah bergabung akan menjadi lipoprotein. Lipoprotein ada dua jenis, pertama LDL (Low Density Lipoprotein) -- disebut juga kolesterol jahat -- dan HDL (High Density Lipoprotein) -- disebut juga kolesterol baik yang dapat melarutkan kolesterol jahat pembentuk timbunan plak pada dinding pembuluh darah yang menyebabkan aterosklerosis -- yang keduanya bersemayam di dalam tubuh.

Berlebihnya kadar kolesterol di dalam darah (hiperlipidemia) dapat berdampak buruk pada kesehatan Anda. Parahnya, ketika kadar kolesterol dalam darah sudah melebihi batas normal (160 - 200 mg), tidak ada gejala apapun yang dirasakan (meski sebenarnya ada), dan hal ini dapat mengancam kondisi kesehatan Anda. Untuk mengetahuinya, pengukuran dapat dilakukan dengan tes darah dan bisa juga ditinjau dari gaya hidup dan riwayat kesehatan keluarga.

Gejala Kolesterol Tinggi

Gejala Kolesterol Tinggi
Kolesterol Tinggi

Meskipun tadi dikatakan bahwa tidak ada gejala kolesterol tinggi, sebenarnya ada beberapa indikator yang menentukan seseorang mempunyai kadar kolesterol berlebih. Berikut ini gejala kolesterol tinggi yang apabila diabaikan begitu saja dapat menyumbat pembuluh darah dan memicu penyakit jantung.

1 | Nyeri pada kaki
Gejala umum dari kolesterol adalah klaudikasio, yakni nyeri pada bagian kaki atau timbul rasa tidak nyaman di bagian kaki. Hal ini disebabkan oleh tersumbatnya arteri sehingga aliran darah yang seharusnya masuk ke kaki menjadi terhambat. Sebagian orang melaporkan bahwa kakinya terasa berat atau letah ketika digunakan.

Rasa sakit bisa menyebar di sekujur kaki, seperti betis, paha, bahkan hingga ke bokong. Akan hilang jika tidak dibuat untuk bergerak atau berjalan, kemudian timbul lagi ketika digunakan dalam waktu yang cukup lama.

2 | Kram di malam hari
Menurut Dr. Darren Schneider:
Ketika tidur, orang-orang dengan kolesterol tinggi mungkin merasakan kram di bagian tumit, jemari kaki, atau kaki bagian bawah.
Rasa sakit akan hilang jika posisi kaki digantung atau berada lebih tinggi dari posisi badan. Mudahnya, Anda hanya perlu mengangkat kaki ketika tidur selama beberapa menit hingga kram yang muncul hilang secara perlahan. Kaki bisa Anda sandarkan pada dinding.

3 | Kuku berubah
Karena kuku tidak mendapat pasokan darah yang cukup akibat sirkulasi darah terganggu, akan terjadi perubahan seperti kuku menebal dan tumbuh lebih lambat ketika Anda potong.

4 | Kulit ikut berubah
Dokter sering melakukan pengecekan kolesterol pada seseorang yang telah mengeluh merasakan beberapa gejala kolesterol tinggi lain untuk memastikan dengan cara mengangkat atau menggantung atau meletakkan kaki di atas meja/bangku.

Pada awalnya, kaki akan berwanra putih karena aliran darah terganggu. Tetapi, lama kelamaan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan atau keunguan sebab pembuluh darah mengalami pelebaran dan darah mulai teralir ke kaki. Dr. Schneider juga mengatakan bahwa penderita kolesterol akan melihat jari-jari kaki menjadi pucat ketika duduk karena kurangnya sirkulasi.

5 | Kaki menjadi dingin
Indikator yang satu ini tidak bisa menentukan secara pasti, karena pada beberapa orang juga sering merasakan kedua kakinya dingin ketika disentuh, meski tidak sedang sakit (mungkin faktor suhu di daerah tempat tinggal).

Tetapi, Dr. Schneider menghimbau semua orang untuk lebih waspada apabila rasa dingin hanya terdapat pada satu kaki saja, kemungkinan besar itu tanda-tanda jumlah lipid dalam darah berlebihan. Jika Anda mengalami gejala yang satu ini, langsung konsultasikan pada dokter untuk mendapat informasi dan kepastian lebih lanjut.

6 | Proses pemulihan luka yang lamban
Gejala kolesterol yang satu ini berkaitan dengan ciri-ciri penderita diabetes, luka (terutama di bagian kaki) akan lama sembuhnya. Penurunan sirkulasi menjadi penyebab luka lamban pulih, atau meski cepat tapi tidak langsung sembuh total.

7 | Mati rasa
Seorang wanita pernah mengeluh bahwa beberapa jari tangannya mengalami mati rasa, dan dirinya menganggap hal tersebut adalah tanda tingginya zat purin penyebab asam urat. Tetapi, setelah berkunjung ke dokter, ternyata mati rasa tersebut adalah dampak sekaligus gejala kolesterol tinggi.

8 | Diare
Dalam memetabolisme lemak, tubuh memiliki kemampuan menyerap sepertiga kebutuhan kolesterol dari makanan yang dikonsumsi. Normalnya, hati dapat memproduksi kolesterol sesuai dengan kebutuhan tubuh, tetapi pada kondisi tertentu hati tidak mampu mengenali kebutuhan tersebut sehingga mengalami masalah dalam memetabolisme lemak.

Pada keadaan atau kondisi di mana tubuh tidak mampu memetabolisme lemak secara sempurna, akan berpotensi menimbulkan masalah dalam sistem pencernaan dan penyerapan, sehingga gejala diare yang berlebihan merupakan salah satu efeknya.

9 | Lesu disertai migrain
Meski bukan gejala yang pasti terjadi, tetapi jika dilihat dari pemicunya yaitu terganggunnya proses metabolisme lemak tentu juga berdampak pada sistem pencernaan. Makanan yang dikonsumsi tidak berhasil dicerna dengan baik sehingga menumpuk pada saluran pencernaan. Rasa kenyang yang timbul akan mengirimkan sinyal pada otak untuk tidak menambah asupan dari luar, sehingga muncul lesu dan bahkan disertai migrain karena sebetulnya tubuh dalam keadaan kekurangan energi.

10 | Mengganggu otak, mengundang emosi, dan penurunan kemampuan memori
Otak adalah bagian tubuh yang menjadi tempat penyimpanan kolesterol paling banyak, sekitar 25%. Oleh sebab itu, tidak optimalnya proses metabolisme lemak membuat produksi kolesterol darah terganggu. Apabila kadar kolesterol LDL lebih tinggi dari kolesterol HDL, otak akan menerima efek seperti berkurangnya daya ingat, mudah emosi, dan memicu penyakit alzeimer beserta penyakit neurologis lainnya.

11 | Perut kembung
Karena terjadi masalah ketika mencerna makanan dan memetabolisme lemak, saluran cerna akan menyimpan kelebihan gas yang terhambat pada saluran usus yang mengarah ke daerah perut. Dari situlah awal mula timbul masalah seperti perut atau dada kembung.

12 | Kelebihan berat badan
Selain gas, tentu lemak juga ikut menumpuk di daerah perut sebagai efek samping dari terganggunya metabolisme lemak. Dengan begitu, berat badan akan meningkat dan mengakibatkan kegemukan karena sel-sel lemak semakin banyak, bahkan berpotensi terhadap obesitas.

13 | Jantung terasa sakit atau mengalami palpitasi (berdebar-debar)
Berlebihnya kolesterol akan menghambat sirkulasi darah karena terjadi penyempitan pembuluh darah pada bagian tubuh yang memiliki kolesterol tinggi. Karena aktivitas tersebut akan memberikan sinyal ke jantung untuk bekerja memompa darah lebih keras agar mengalir secara normal. Efek samping yang dirasakan oleh penderita adalah rasa sakit di jantung dan terkadang merasa berdebar-debar seperti orang panik.

14 | Muncul benjolan pada beberapa bagian tubuh
Keadaan dimana terjadi penumpukan lemak mengakibatkan terbentuknya benjolan yang terletak diantara otot dan kulit yang secara medis mendapat sebutan lipoma. Benjolan ini biasanya muncul di daerah leher, tangan, perut, dan kaki dengan bentuk kecil dan lembut, berdiameter sekitar satu inci, dan pusat tumor di bawah kulit.

Jika Anda (pembaca) merasakan beberapa gejala kolesterol tinggi di atas sudah sebaiknya melakukan konsultasi pada dokter untuk mengetahui pasti apa yang sedang tubuh Anda alami. Jika benar bahwa kadar kolesterol jahat Anda lebih tinggi dari HDL, tentu butuh bantuan medis untuk mengatasinya. Dokter juga biasanya memberi saran pada pengidap untuk konsumsi makanan penurun kolesterol.

Dikutip dari Health.com

Anda ingin tahu apa saja makanan penurun kolesterol tinggi? Pada artikel berikutnya akan disampaikan, sekarang masih proses pengecekan untuk memastikan kebenarannya. Jadi, stay visit di situs Cakrawala Sehat.

Related Posts

Subscribe Our Newsletter